Pendidikan Sebagai Jawaban Menghadapi Bonus Demografi
Demografi Indonesia |
Kemajuan informasi dan komunikasi yang menjadi penggerak utama globalisasi seperti perubah peradapan dunia, dunia menuju sesuatu yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya, begitu juga tantangan yang akan dihadapai oleh generasi yang berada pada masa bonus demografi, saat ini saja kita sudah dihadapkan berbagai tantangan yang serupa dengan turbulensi, menggilas dan menenggelamkan sebuah peradapan jika tidak mampu menghadapinya.
Selain arus globalisasi yang semakin keras, semakin kedepan juga dihadapkan pada kenyataan makin berkurangnya sumber daya alam yang dapat dikelola, krisis sumber daya alam akan di ikuti dengan kompetisi perebutan yang makin gencar, sumber-sumber ekonomi menjadi ajang kompetisi tidak hanya ditingkat nasional tetapi menjadi kompetisi global, bentuk baru penguasaan tidak lagi dengan angkat senjata penguasaan sebuah wilayah, tetapi dengan infiltrasi modal, kapitalisasi akan menjadi ancaman serius sebuah bangsa.
Selain arus globalisasi dan kenyataan menipisnya sumber daya alam, tantangan yang akan dihadapi usia produktif masa bonus demografi juga adalah kondisi nasional, menyangkut perpolitikan dan kenyataan perokonomian bangsa saat itu.
Tantangan dan peluang yang akan tercipta pada masa bonus demografi hanya akan bisa dihadai oleh kemampuan sumber daya manusia yang tinggi, dan kemampuan memanfaatkan peluang-peluang, berdaya saing tinggi, dan berjiwa leadership dan interpreuner yang teruji. Semua kesiapan sumber daya manusia ini hanya dapat disiapkan dengan menciptakan sistem pendidikan yang bermutu, mengarah jelas untuk menghadapai tantangan dan memanfaatkan peluang dimasa bonus demogarfi datang.
Pendidikan sebagai pranata utama dalam membangun sumber daya manusia, pendidikan berperan jelas dalam membentuk penduduk untuk menjadi aset bangsa, aset bangsa yakni sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, produktivitas serta mandiri dalam menghadapi globalisasi di tahun-tahun mendatang. Potensi sumber daya manusia tersebut harus dikelola dengan baik agar berkualitas sehingga benar-benar menjadi bonus demografi. (M.Nuh,2012)
Pendidikan yang berbasis pada peningkatan kualitas haruslah terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan global dan mampu menyikapi tantangan zaman yang akan datang, bahkan mampu menghadapi tantangan jaman yang belum dapat diprediksi sebelumnya.
Pelaksanaan pendididikan yang terencana erat kaitannya dengan pelaksanan kurikulum pendidikan yang diterapkan. Kurikulum pendidikan dirancang haruslah mampu menumbuhkan insan manusia yang produktif, produktif dalam artian menjadi leadrship dan interpreuner yang mampu mengelola sumber daya alam untuk membangun perekonomian bangsa.
Kurikulum pendidikan juga harus bisa melahirkan manusia Indonesia yang mandiri. Kemandirian inilah yang menjadi prasyarat utama menuju kemajuan bangsa. Penduduk yang mandiri dapat melepaskan dirinya dari kebiasaan tergantung pada alam dan produk perekonomian bangsa lain.
Kurikulum pendidikan diarahkan untuk dapat melahirkan jiwa-jiawa dengan pemikiran yang inovatif. Menemukan hal-hal baru yang bernilai lebih yang nantinya melahirkan produk-produk bernilai ekonomis tinggi dalam menyikapi keunggulan lokal tiap daerah di Indonesia dan menjadi produk yang bisa diterima secara internasional.
Arah Kurikulum Pendidikan Serasi Dengan Tujuan Perekonomian Bangsa
Kedaaan bonus demografi adalah dimana usia produktif mampu terlibat dalam pembangunan perekonomian bangsa, tentunya ini memerlukan sebuah perencanaan yang matang, keberhasilan usia produktif dalam terlibat aktif dalam pembangunan perekonomian bangsa, hasil dari singkronisasi antara sumber daya manusia yang tinggi dengan pemanfaatan sumber daya alam yang efisien dan efektif sehingga bernilai ekonomis tinggi.
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai masterplan pembangunan ekonomi Indonesia kedepan haruslah juga diterjemahkan dan dingejewantahkan kedalam kurikulum pendidikan, MP3EI ini menjadi acuan yang jelas untuk melihat peluang dan tantangan perekonomian yang akan dihadapi usia produktif ditahun-tahun mendatang.
MP3EI ini menjadi acuan untuk dasar dalam mendesain kurikulum pendidikan, sehingga sekolah mampu menyelaraskan pembelajaran disekolah dengan tujuan dari perekonomian bangsa yang akan dibangun, ini menjadikan para lulusan mampu mengelola sumber-sumber ekonomi yang menjadi penopang perekonomian bangsa Indonesia akan datang.
baca juga Syarat terjadinya Bonus Demografi